20 Tips Foto Portrait
Foto portrait, foto potret atau foto wajah seringkali adalah foto
yang paling sering kita hasilkan. Kalau anda memiliki keluarga, saya
yakin merekalah obyek foto yang paling sering ada dan mudah tersedia.
Begitu juga kalau anda memiliki pacar, sahabat dll. Dalam artikel ini
akan kita bahas 20 tips foto portrait. Silahkan:
Silahkan:
1. Fotolah mereka di tempat yang membuat mereka nyaman.
Pernah mencoba memotret kakek anda di studio foto? canggung bukan.
Sekali waktu cobalah foto mereka di lingkungan kerja mereka, misal di
rumah saat membaca koran, dikantor saat bekerja. Foto portrait anak-anak
adalah contoh termudah: saat mereka sedang bermain dengan mainan
favoritnya, saat mata mereka terlihat ceria, potretlah.
2. Fotolah Anak-anak dari ketinggian yang sama dengan mata mereka.
Jongkoklah dan buat lensa sejajar dengan mata mereka, baru ambil foto mereka. Baca juga
tips memotret anak-anak.
3. Maksimalkan pencahayaan dari jendela.
Tidak masalah jika kita tidak memiliki flash eksternal atau lighting
yang canggih, jutsru kita bisa memaksimalkan pencahayaan alami, gunakan
cahaya yang melewati jendela anda. Posisikan obyek foto disamping
jendela sehingga cahaya dari jendela menerpa wajah darri arah samping,
bukan tegak lurus ke wajah.
4. Hindari penggunaan on-camera flash.
On camera flash adalah flash bawaan yang menempel dikamera anda.
Karena cahaya yang keluar dari flash ini arahnya tegak lurus dengan
wajah maka pencahayaan akan bersifat keras dan datar yang bukannya
memperindah wajah obyek foto justru membuatnya terlihat keras.
5. Overexpose foto dengan sengaja.
Dengan sengaja menaikkan eksposure kamera untuk memotret wajah
membuat wajah terlihat lebih putih, bersih dan terkesan modern. Kalau
anda amati foto-foto wajah di majalah cenderung memakai teknik ini.
Teknik overexpose sengaha ini juga sering disebut high key.
6. Ajak bicara obyek foto.
Dengan mengajak bicara si obyek foto , kita memecahkan ketegangan dan
membuat wajah mereka lemas, syukur-syukur bisa membuat mereka tersenyum
lepas. Anda bisa menanyakan hal-hal standar meskipun garing, misal
:”Dulu saat masih kecil aku suka mencuri buah di halaman rumahmu loh?”
atau “Aku lihat nilai UN kamu 9 semua, gimana caranya?”. (Garing banget
ya? saya tahu saya memang garing)
7. Kalau obyek fotonya benar-benar pemalu, kasih pasangannya.
Seringkali kita bertemu obyek foto yang benar-benar tidak tahu
pencitraan, begitu lensa mengarah ke wajah mendadak mereka mati gaya.
Kasih mereka teman, bisa sahabatnya, pacarnya, istrinya atau anaknya.
8. Ketahui tujuan pemotretan.
Pastikan kita tahu buat apa foto itu nantinya. Jika digunakan untuk
membuat foto profil facebook, gunakan orientasi vertikal. Jika anda
memotret untuk undangan pernikahan usahakan dalam orientasi landscape
(horisontal) sesuai orientasi undangannya.
9. Memotret di siang bolong tidak masalah asal anda tahu triknya.
Untuk memotret di siang bolong, posisikan obyek foto membelakangi matahari, lalu gunakan mode spot metering (
baca tentang metering). Ambil pengukuran di area mata atau hidung lalu potret. Background akan overexposed, tapi wajah akan bagus.
10. Buat komposisi lalu fokus dan bukan sebaliknya
Aturlah
komposisi foto, kalau anda sudah mantap barulah ambil fokus di area mata lalu baru foto.
11. Kasih si model mainan.
Menjadi obyek foto alias model itu bukan pekerjaan gampang, kalau
kita memotret ukurannya jelas: eksposur-komposisi-cahaya dll, kalau
model tidak ada yang terukur pasti. Hanya ada mereka versus si
fotografer + lensa moncong besar. Untuk membantu mereka rileks, bawalah
beberapa prop (dari property), misal: bunga, topi, permen karet,
mainanan anak, kursi, buku dll. Dengan begitu mereka bisa bermain-main
dengan prop tadi dan menjadi rileks.
12. Saat memotret kelompok, arahkan fokus di orang yang terdekat dengan kamera.
Anda akan menyesalinya jika tidak, arahkan fokus di muka orang yang
terdekat dengan kamera. Kalau andamengarahkan fokus di tempat lain,
biasanya wajah orang terdekat akan sedikit tidak fokus jika kita
menggunakan aperture besar.
13. Periksa ketajaman foto dengan mengecek bulu mata.
Agak susah mengecek tajam tidaknya foto dari LCD kamera, tapi tetap
bisa dikerjakan. Zoom foto semaksimal mungkin lalu scroll ke arah bulum
mata atau alis. Kalau anda bisa melihat masing-masing bulu mata terlihat
tajam berarti foto anda akan super tajam, kalau tidak, jangan malas…
ulangi. (baca
tips agar foto selalu tajam)
14. Kalau anda hobi foto portrait, beli vertical grip.
Selain memberi ekstra batere, vertical grip juga sangat memudahkan
kita dalam mengkomposisi foto dengan orientasi vertikal. Selain itu
tangan menjadi lebih lincah saat beroperasi dalam orientasi vertikal.
15. Untuk foto candid, gunakan lensa tele.
Untuk membuat foto candid yang baik, anda harus “menghilang” dari
lokasi. Artinya orang tersebut tidak akan begitu sadar akan keberadaan
anda mengincar wajahnya. Dalam sebuah acara: wedding, pesta atau
kumpul-kumpul, keluarkan lensa tele anda dan “menghilanglah” dari
lokasi. Anda bisa memotret orang tersebut dari kejauhan tanpa dia
menyadarinya sehingga ekspresinya benar-benar lepas dan spontan.
16. Untuk foto portrait jalanan (street), gunakan lensa kecil dan kamera kecil.
Berkeliaran dijalan atau pasar dengan lensa monster dan kamera kelas
kakap akan membuat nervous orang-orang, maka gunakan lensa dan kamera
yang tidak terlalu mencolok.
17. Beromunikasilah secara jelas.
Kemampuan berkomunikasi secara jelas adalah syarat penting untuk
fotografer portrait. Interaksi yang baik dengan model akan membantu kita
menghasilkan foto yang bagus, begitu pula saat mendiskusikan konsep
pemotretan, menentukan lokasi, jenis pakaian dll.
18. Manfaatkan reflektor cahaya alami.
Saat memotret di pantai dengan pasir putih, pasir putih adalah
reflektor alami yang bagus. Saat memotret di kota, kita bisa
memanfaatkan mobil warna silver atau tembok. Saat memotret di danau, air
adalah pemantul cahaya alami. Jangan menyerah jika anda lupa membawa
atau memang tidak punya reflektor.
19. Tunggu saat mendung.
Saat mendung adalah saat yang bersahabat bagi fotografer portrait.
Mendung membuat cahaya matahari menjadi rata dan lembut karena mendung
menjadi reflektor raksasa di atas sana.
20. Saat memotret anak-anak yang bermain, gunakan continous mode.
Memotret anak-anak yang sedang main bola, berlarian atau bermain
lompat tali membutuhkan kecepatan. Gunakan shutter priority, set shutter
yang cepat. Lalu ubah mode ke continous mode.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar