Posted by : mustajab el khoir
Selasa, 23 Juni 2015
Dampak Buruk Mengkonsumsi Makanan Haram
Mungkin sering kita mendengar orang yang
berkata, “Mencari yang halal aja susah, apalagi yang haram?” Tahukah bahwa
Allah SWT mengharamkan sesuatu tidak lain karena sayangnya kepada
hamba-hamba-Nya dan tidak lain adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri. Oleh
karena itu jika manusia melanggar hukum Allah pasti akan mendapatkan dampak
negatif dari pelanggarannya itu. Jika dokter berkata, “Anda dilarang makan
makanan yang berkolesterol tinggi!” Pasti anda akan berusaha menjauhinya,
bukan? Dan anda pasti tahu akibat dari pelanggaran anjuran dokter tersebut. Itu
baru anjuran
Hendaklah kita
bertakwa kepada Allah SWT dengan cara memakan makanan yang halal dan
menghindari makanan haram. Mengingat pentingnya menkonsumsi makanan yang halal
bagi manusia, dan harapan Allah SWT agar manusia selalau dalam kebaikan, baik
jasmani maupun rohani, maka Islam memberikan perhatian dan peringatan keras
terhadap kaum muslim agar tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang haram.
Firman Allah SWT :
“Hai
manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Karena sesungguhnya syaitan
adalah musuh yang nyata bagimu" (Al-Baqarah
:168)
Dari Abu Abdillah
Nu’man bin Basyir ra,
“Saya
mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang
haram itu jelas. Diantara keduanya terdapat perkara-perkasa yang syubhat
(samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka barang siapa yang
takut terhadap syubhat, berarti dia telah menyelamatkan agama dan
kehormatannya. Dan barangsiapa yang terjerumus dalam perkara syubhat maka akan
terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang
menggembalakan hewan gembalaannya di sekitar (ladang) yang dilarang untuk
memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap
raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan.
Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika baik maka
baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk maka buruklah seluruh tubuh.
Ketahuilah bahwa di adalah hati" (HR.
Bukhari dan Muslim)
Beberapa dampak buruk
dan pengaruh dari mengkonsumsi makanan haram, antara lain :
1.
Tidak diterimanya amal ibadah oleh Allah SWT
Ibnu Abbas berkata
bahwa Sa’ad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi Muhammad SAW, “ Ya Rasulullah,
doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah”. Apa
jawaban Rasulullah, “Wahai Sa’ad perbaikilah makananmu
(makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu
dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-Nya sungguh jika ada
seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan
diterima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari
hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak untuknya" (HR.
At-Thabrani)
2.
Tidak terkabulnya doa-doa
Rasulullah bersabda, “Seorang
lelaki melakukan perjalanan jauh rambutnya kusut, mukanya berdebu menengadahkan
kedua tangannya ke langit dan mengatakan, “Wahai Rabbku! Wahai Rabbku! Padahal
makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram maka bagaimanakah
akan diterimanya doa itu?" (HR
Muslim)
3.
Mengikis keimanan pelakunya
Rasulullah SAW
bersabda, "Tidaklah peminum khamr, ketika ia
meminum khamr termasuk seorang mukmin"(HR
Bukhari dan Muslim)
4.
Mencampakkan pelakunya ke neraka
Rasulullah
bersabda, “Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram
kecuali neraka lebih utama untuknya" (HR. At
Tirmidzi)
5.
Mengeraskan hati
Apabila seseorang
begitu sulit menerima kebenaran bisa jadi yang bersangakutan adalah pelanggan
makanan atau minuman haram.
Imam Ahmad ra
pernah ditanya, "apa yang harus dilakukan agar hati
mudah menerima kesabaran, maka beliau menjawab, “dengan mekakan makanan
halal” (Thabaqat Al Hanabilah 1/219).
At Tustari, seorang
musafir juga mengatakan, "barangsiapa
ingin disingkap tanda-tanda orang yang jujur (shiddiqun), hendaknya tidak
makan, kecuali yang halal dan mengamalkan sunnah” (Risalah
Al-Mustarsyidin : hal 216)
Marilah kita membekali
diri kita dengan pengetahuan yang memadai sekaligus mewaspadai lingkungan
sekitar kita dan asal usul harta dan makanan yang kita makan dan nafkahkan pada
keluarga, apalagi diakhir zaman seperti ini manusia sudah hampir tidak
menghiraukan lagi antara halal dan haram. Inilah yang telah diisyaratkan oleh
Rasulullah SAW :
“Akan
ada suatu zaman, seseorang tidak akan lagi peduli terhadap apa yang ia ambil
apakah itu halal atau haram" (HR.
Bukhari)
Janganlah dijadikan
alasan bahwa kita tidak tahu, karena Allah telah memerintahkan kepada kita
untuk mencari ilmu dan berusaha sekuat tenaga menjaga kita dan keluarga dari
api neraka. Janganlah kesulitan membedakan halal dan haram menjadi kendala,
karena justru usaha kita ini akan membuahkan cinta Allah SWT.
Masih banyak lagi akibat dari mengkonsumsi
makanan haram seperti di media pembelajaran berikut ini
artikel terkait
video streaming
Mungkin sering kita mendengar orang yang
berkata, “Mencari yang halal aja susah, apalagi yang haram?” Tahukah bahwa
Allah SWT mengharamkan sesuatu tidak lain karena sayangnya kepada
hamba-hamba-Nya dan tidak lain adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri. Oleh
karena itu jika manusia melanggar hukum Allah pasti akan mendapatkan dampak
negatif dari pelanggarannya itu. Jika dokter berkata, “Anda dilarang makan
makanan yang berkolesterol tinggi!” Pasti anda akan berusaha menjauhinya,
bukan? Dan anda pasti tahu akibat dari pelanggaran anjuran dokter tersebut. Itu
baru anjuran
Hendaklah kita
bertakwa kepada Allah SWT dengan cara memakan makanan yang halal dan
menghindari makanan haram. Mengingat pentingnya menkonsumsi makanan yang halal
bagi manusia, dan harapan Allah SWT agar manusia selalau dalam kebaikan, baik
jasmani maupun rohani, maka Islam memberikan perhatian dan peringatan keras
terhadap kaum muslim agar tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang haram.
Firman Allah SWT :
“Hai
manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Karena sesungguhnya syaitan
adalah musuh yang nyata bagimu" (Al-Baqarah
:168)
Dari Abu Abdillah
Nu’man bin Basyir ra,
“Saya
mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang
haram itu jelas. Diantara keduanya terdapat perkara-perkasa yang syubhat
(samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka barang siapa yang
takut terhadap syubhat, berarti dia telah menyelamatkan agama dan
kehormatannya. Dan barangsiapa yang terjerumus dalam perkara syubhat maka akan
terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang
menggembalakan hewan gembalaannya di sekitar (ladang) yang dilarang untuk
memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap
raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan.
Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika baik maka
baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk maka buruklah seluruh tubuh.
Ketahuilah bahwa di adalah hati" (HR.
Bukhari dan Muslim)
Beberapa dampak buruk
dan pengaruh dari mengkonsumsi makanan haram, antara lain :
1.
Tidak diterimanya amal ibadah oleh Allah SWT
Ibnu Abbas berkata
bahwa Sa’ad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi Muhammad SAW, “ Ya Rasulullah,
doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah”. Apa
jawaban Rasulullah, “Wahai Sa’ad perbaikilah makananmu
(makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu
dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-Nya sungguh jika ada
seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan
diterima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari
hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak untuknya" (HR.
At-Thabrani)
2.
Tidak terkabulnya doa-doa
Rasulullah bersabda, “Seorang
lelaki melakukan perjalanan jauh rambutnya kusut, mukanya berdebu menengadahkan
kedua tangannya ke langit dan mengatakan, “Wahai Rabbku! Wahai Rabbku! Padahal
makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram maka bagaimanakah
akan diterimanya doa itu?" (HR
Muslim)
3.
Mengikis keimanan pelakunya
Rasulullah SAW
bersabda, "Tidaklah peminum khamr, ketika ia
meminum khamr termasuk seorang mukmin"(HR
Bukhari dan Muslim)
4.
Mencampakkan pelakunya ke neraka
Rasulullah
bersabda, “Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram
kecuali neraka lebih utama untuknya" (HR. At
Tirmidzi)
5.
Mengeraskan hati
Apabila seseorang
begitu sulit menerima kebenaran bisa jadi yang bersangakutan adalah pelanggan
makanan atau minuman haram.
Imam Ahmad ra
pernah ditanya, "apa yang harus dilakukan agar hati
mudah menerima kesabaran, maka beliau menjawab, “dengan mekakan makanan
halal” (Thabaqat Al Hanabilah 1/219).
At Tustari, seorang
musafir juga mengatakan, "barangsiapa
ingin disingkap tanda-tanda orang yang jujur (shiddiqun), hendaknya tidak
makan, kecuali yang halal dan mengamalkan sunnah” (Risalah
Al-Mustarsyidin : hal 216)
Marilah kita membekali
diri kita dengan pengetahuan yang memadai sekaligus mewaspadai lingkungan
sekitar kita dan asal usul harta dan makanan yang kita makan dan nafkahkan pada
keluarga, apalagi diakhir zaman seperti ini manusia sudah hampir tidak
menghiraukan lagi antara halal dan haram. Inilah yang telah diisyaratkan oleh
Rasulullah SAW :
“Akan
ada suatu zaman, seseorang tidak akan lagi peduli terhadap apa yang ia ambil
apakah itu halal atau haram" (HR.
Bukhari)
Janganlah dijadikan
alasan bahwa kita tidak tahu, karena Allah telah memerintahkan kepada kita
untuk mencari ilmu dan berusaha sekuat tenaga menjaga kita dan keluarga dari
api neraka. Janganlah kesulitan membedakan halal dan haram menjadi kendala,
karena justru usaha kita ini akan membuahkan cinta Allah SWT.